Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com

20 September 2007

4 Kebohongan MLM Yang Sering Didengung-dengungkan

Sering kita dengar dalam berbagai presentasi pembicara yang dengan penuh semangat menjelaskan keunggulan-keunggulan multilevel marketing. Beberapa hal yang seringkali kita dengar adalah:

1. Bahwa, harian terkemuka di Amerika Serikat The Wall Street Journal mengatakan sampai dengan tahun 2000, akan ada 60 – 70% dari seluruh barang dan jasa di dunia yang dijual melalui sistem MLM.


2. Bahwa, Network Marketing diajarkan di sekolah bisnis Harvard dan Stanford, sebagaimana juga di beberapa sekolah dan universitas terkemuka di seluruh Amerika Serikat.

3. Bahwa, lebih dari 20% dari orang terkaya di Amerika mendapatkan kekayaannya melalui Network Marketing.

4. Bahwa, John Naisbitt dalam bukunya yang laris Megatrends, mengatakan bahwa Network Marketing adalah gelombang atau trend di masa depan.


Dan, berikut di bawah ini adalah beberapa fakta yang menyertainya, yaitu bahwa:

1. The Wall Street Journal tidak pernah membuat pernyataan ataupun ‘hanya’ menulis atau memberitakan tentang network marketing atau metode-metode network marketing.

2. Harvard maupun Stanford tidak mengajarkan apapun tentang MLM. Demikian juga Sekolah-sekolah dan universitas-universitas lain di Amerika Serikat. Professor Thomas Bonora dari Harvard Business School menjelaskan, sebagaimana dimuat di dalam jurnal Marketing News, sebagai berikut: “We do not teach such methods [MLM] at the Harvard Business School; they are not part of the curriculum; to my knowledge, they are not taught at this or any other reputable business school in the country… Multi-Level Marketing schemes, like chain letters and other devices, sometimes are at the borderline of what is legal –and over the borderline of what is ethical . . .”

3. Fakta menunjukkan bahwa sebanyak kurang lebih 90% milyuner di Amerika mendapatkan kekayaannya melalui real estate, kemudian berturut-turut dari manufaktur atau distribusi, Hightech, franchising, dan dunia hiburan. Kita tahu ada Donald Trump di real estate, ada keluarga Ford di industri mobil, juga Sam Walton dengan Wallmart-nya di distribusi, ada Bill Gates dan Steve Jobs dengan komputer dan perangkat lunaknya. Ada Ray Kroc dengan McDonald’s, dan juga Oprah Winfrey di dunia hiburan. Jadi angka 20 % untuk MLM adalah kebohongan. Memang ada beberapa orang menjadi kaya dengan bergerak di bidang MLM, namun tidak atau belum mencapai angka sekian itu.

4. Terakhir adalah bahwa John Naisbitt tidak pernah menyebut Network Marketing baik di dalam bukunya Megatrends, Megatrends 2000, Megatrends for Women, atau di buku-bukunya yang lain. Bahkan John menekankan bahwa tidak ada network marketing atau MLM di dalam index buku-bukunya.


Semua informasi tersebut di atas digali dan didapat oleh John Milton Fogg (2002), penulis buku-buku tentang network marketing, pencipta dan pendiri dua buah majalah MLM, juga seorang trainer bagi pembangun jaringan. Bahkan mendapat julukan The Greatest Networker in the World.

Jelas bahwa Mr. Fogg tidak ingin para distributor MLM membangun jaringannya dengan kebohongan-kebohongan. Sarannya yang luar biasa adalah,

“Please –Do not say false and misleading things about network marketing to anyone. If you are insecure about the legitimacy of this business and feel the need to bolster up your courage and confidence– please shut up ’till you bone up and grow up…”

Karena, bagaimanapun masih banyak hal-hal positif tentang network marketing yang bisa disampaikan atau didiskusikan.>

Then, how about Tiens?
Ini semua gak ada hubungannya dengan bisnis kita di Tianshi. Kenapa? Karena kita tidak perlu berbohong untuk membangun jaringan di Tianshi. Apabila ada downline anda, ada orang-orang di jaringan kita yang menyampaikan kebohongan-kebohongan tersebut di atas. Segera ingatkan mereka.
Sumber: Total Wellness


Related Posts by Categories :



0 komentar: