Penjual Donat
Pagi pagi, saat itu semarang hujan lebat dari sore, malam sampai pagi ,masih hujan terus. Seingat saya hari Jumat, aku bangun malas –banget dan berniat untuk tidak masuk kerja pada hari itu. Aku sudah ngomong sama istri bahwa hari ini tidak berangkat kerja karena badan nggak enak dan hujan belum reda.
Donat………donat…….donat. sekonyong konyong suara itu datang di jalan depan rumah. Donat…..donat……donat. sekali lagi penjual donat itu menjajakan donatnya. Aku tertegun dan sejenak berpikir di balik jendela kamar.
Sepagi ini ada penjual donat menjajakan donatnya berharap ada orang yg mau beli, dengan kondisi hujan hujan tanpa mengenal lelah dan mengalahkan alasan karena hujan.
Sejenak aku berpikir, lantas memuji dia (dalam hati) semangatnya mencari uangnya sungguh hebat layak diacungi jempol, mengalahkan semangat saya saat itu, yg lagi malas.
Akhirnya kuputuskan untuk mandi sarapan dan bergegas ketempat kerja, istriku sempat heran padahal tadi berniat bolos kerja, tapi sekarang langsung berangkat dengan semangat.
Sekelumit kejadian tadi mungkin dapat menjadi pemacu semangat dan niat agar semata kita dalam mencari nafkah jangan setengah –setengah, dan juga sifat mensyukuri atas karunia Tuhan, kadang kita sudah diakrunianiai pekerjaan yg lumayan masih kurang bersyukur, padahal mungkin sebagian orang lain kepingin mendapat pekerjaan seperti yg kita lakukan saat ini.
0 komentar:
Post a Comment